Sabtu, 26 Juni 2010

Jatim Terima Penghargaan Lingkungan IGRA

Setelah panen penghargaan Adipura, Kalpataru, dan Adiwiyata, Provinsi Jawa Timur kembali meraih penghargaan lingkungan. Kali ini, giliran Pakde Karwo, Gubernur Jatim, menerima penghargaan Indonesia Green Region Award (IGRA) yang diselenggarakan oleh lembaga independen yang diampu oleh Majalah Swa dan Kantor Berita Radio KBR68H. Penghargaan ini diberikan pada provinsi yang memiliki perhatian lebih pada masalah-masalah lingkungan.
Selain Jatim, ada empat provinsi lain yang menerima penghargaan serupa, yaitu Provinsi Bali, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Barat. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta di Rumah Kaca Taman Menteng Jakarta, Kamis (10/6) semalam.
Salah satu anggota dewan juri Toriq Hadad, wartawan senior majalah Tempo, mengatakan, lima provinsi ini umumnya sudah mampu mendeteksi sejak awal masalah lingkungan yang terjadi di wilayahnya. Toriq mencontohkan, di Jawa Timur ada dua persoalan besar yaitu pencemaran air di Kali Brantas, Kali Surabaya dan Porong. “Masalah ini agak sulit karena melibatkan empat belas kabupaten. Dan juga tentu saja masalah Lapindo yang merupakan kejadian yang menyebabkan kerusakan lingkungan sangat serius,” papar Toriq Hadad.
Contoh lainnya, lanjut Toriq, kasus kerusakan hutan yang sangat parah di Kalteng akibat pembukaan lahan sejuta hektar. Sementara Gorontalo menghadapi masalah penyusutan Danau Limboto yang mencapai sekitar lima hektar setiap bulannya. Toriq menambahkan, daerah-daerah itu sudah berupaya menyelesaikan masalah lingkungan, meski belum mengerahkan dana yang cukup dari anggaran daerah untuk menanggulangi masalah lingkungan. Rata-rata masing-masing provinsi hanya menganggarkan satu persen dari APBD untuk urusan lingkungan.

Provinsi Lingkungan Hidup
Berbagai penghargaan yang diterima Provinsi Jatim di bidang di lingkungan hidup, membuat provinsi ini layak diberi predikat sebagai provinsi lingkungan hidup. Bagaimana tidak, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, hanya 7 yang belum memperoleh penghargaan Adipura. Sementara 31 kabupaten/kota lainnya pada 2010 ini telah menerima penghargaan tertinggi di bidang kebersihan kota.
Belum lagi penghargaan tertinggi di bidang pelestarian fungsi lingkungan, yakni Kalpataru. Untuk Kalpataru, dari 12 penerima Kalpataru, Jatim berhasil menyabet 4 di antaranya, dan itupun untuk semua kategori, mulai dari kategori perintis lingkungan, penyelamat lingkungan, pengabdi lingkungan, hingga pembina lingkungan. Ini masih ditambah dengan perhargaan Adiwiyata, yang meraih 42 item penghargaan dari 129 penghargaan secara nasional.
Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Gunarto, ketika dikonfirmasi mengatatakan, predikat Jatim sebagai provinsi lingkungan hidup tidaklah berlebihan. “Semua ini karena kerja keras kita, mulai pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, dan semua unsur masyarakat, termasuk pihak swasta. Kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan hidup merupakan komitmen yang harus terus dipelihara, dibina, dan ditingkatkan. Hal itu membutuhkan kesadaran yang muncul dari hati, tanpa paksaan, karena lingkungan hidup perlu diselamatkan untuk anak cucu kita di masa mendatang,” ujar Gunarto.
Pakde Karwo, lanjut Gunarto, menyadari betul problema lingkungan hidup saat ini. Karena itu, pro lingkungan menjadi salah satu strategi pembangunan Pemprov Jatim selain pro poor, pro job, dan pro growt. Implementasi strategi pro lingkungan ini, melalui kerjasama pemerintah dengan swasta, masyarakat dan akademisi untuk mengatasi problema lingkungan, mengedepankan pembangunan yang berwawasan lingkungan di semua sektor, penegakan hukum yang berpihak pada lingkungan hidup melalui penguatan jejaring aparatur penegak hukum lingkungan, hingga kebijakan dan pendanaan yang pro lingkungan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar